MAKALAH
SEJARAH SENI RUPA MODERN
( Perbandingan
Klasikisme, Romantisme & Realisme )
Di Ajukan Sebagai Tugas Sejarah Seni
Rupa Modern

Di Susun Oleh :
Luluk
Zumaroh
Nim
: 125490072
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA JAWA TIMUR
Kampus
II: Jl. Dukuh Menanggal XII, Surabaya 60234
Telepon: (031) 8281181, 8281183
Telepon: (031) 8281181, 8281183
Nopember 2 0 1 3
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah yang Maha luhur senantiasa penulis haturkan atas segala
karnia-Nya sehingga penulisan Makalah ini dapat terselesaikan meskipun masih banyak kekuranganya.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan umat sepanjang zaman.
Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih yang
tak terhingga banyaknya pada semua pihak atas segala bantuan yang diberikan
kepada penulis dalam penyelesaian penulisan Makalah yang berjudul Sejarah Seni Rupa Modern ( Perbandingan Klasikisme,
Romantisme & Realisme)
Semoga amal para beliau selalu diterima oleh
Allah sebagai amal yang baik dan mendapatkan balasan yang lebih baik dan lebih
banyak dari Allah sesuai dengan jasa dan perbuatannya masing-masing. Amin ya
rabbal Alamin
Selanjutnya penulis menyadari tulisan Makalah
ini jauh dari sempurnah, oleh karena itu munculnya saran dan kritik konstruktif
dari pembaca sangat diharapkan. Akhirnya besar harapan penulis, semoga tulisan
ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca
Gresik, 2013
LULUK ZUMAROH
DAFTAR ISI
Halaman
|
HALAMAN
JUDUL ………………………...…………………………………
|
i
|
|
|
KATA
PENGANTAR ……………………………………………...……………
|
ii
|
|
|
DAFTAR ISI
……………….….………….……………………………………
|
iii
|
|
|
BAB I
|
: SEJARAH
SENI RUPA MODERN
|
|
|
|
A.
Pengertian Seni Rupa Modern……..…………….…………
|
1
|
|
|
B.
Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni
Rupa) ………...………………………...……..……...…….…………
|
1
|
|
|
C.
Sejarah Seni Rupa Modern…………………………………
|
3
|
|
BAB II
|
: ALIRAN-ALIRAN
SENI RUPA MODERN
|
|
|
|
A.
Aliran Klasikisme …………………………………………….
|
5
|
|
|
B. Aliran
Romantik ………..…………………………….………
|
8
|
|
|
A.
Aliran Realisme ……………….………………...……………
|
11
|
|
BAB III
|
: KESIMPULAN
|
15
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB I
SEJARAH SENI RUPA MODERN
A.
Pengertian Seni Rupa Modern
Seni rupa modern
adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah,
namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa. Seni rupa
modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk
menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan.
Seni modern lahir
dari dorongan untuk menjaga standar nilai estetik yang kini sedang terancam
oleh metode permasalahan Seni modern dengan melahirkan Conceptual Art
atau Seni Konseptual merupakan gerakan dalam menempatkan ide, gagasan atau
konsep sebagai masalah yang utama dalam seni. Sedangkan bentuk, material dan
objek seninya hanyalah merupakan akibat/efek samping dari konsep seniman.
B.
Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni
Rupa)
2.
Ciri-ciri seni modern (Desain dan Seni Rupa)
§ Konsep
penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran
visualisasinya tidak terbatas.
§ Tidak
terikat pada pakem-pakem tertentu.
§ Minimalis
§ Rasionalitas/Rationality
§ Dominan
bentuk-bentuk geometris
§ Tidak
ada unsur ornament
§ Universal
§ Fungsionalitas
diprioritaskan
§ Orisinalitas/kemurnian/purity
§ Penguatan
dalam konsep
§ Kreativitas
§ Memutus
hubungan dengan sejarah
3.
Unsur-unsur Modernisme
§ Eksperimen
§ Pembaruan
(Inovation)
§ Kebaruan
(Novelty)
§ Orisinalitas
4.
Fungsi dan Tujuan Seni Modern
a.
Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia
baik secara fisik maupun psikis
- Fisik :
Munculnya bentuk-bentuk desain arsitektur yang baru dan
desain-desain lainnya seperti alat-alat transportasi, fashion dll
- Psikis :
Mengurangi kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul
berbagai aliran baru seperti pada seni lukis dan cabang seni lainnya.
b.
Meningkatkan popularitas para seniman, karena
seni modern selalu menyertakan nama senimannya pada setiap karya yang
diciptakan.
c.
Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak
penemuan-penemuan baru dari hasil eksperimen para seniman modern.
C.
Sejarah Seni Rupa Modern
Pada perkembangan
seni lukis modern dengan pengekspresian karya seni lukis secara estetis inilah
karya seni menjadi sangat produktif dan kreatif, sedangkan tokoh-tokohnya
sangat banyak baik di Indonesia maupun dimanapun tempat di dunia ini. Abad ke
19 merupakan periode pertama yang penuh arti dalam sejarah seni lukis modern.
Pada masa itu bermunculan berbagai macam corak dan gaya seni lukis yang secara
tidak langsung membedakan dengan sebelumnya. Yang menjadi pusatnya mula-mula
adalah Perancis dengan kota Parisnya. Kemudian Amerika Serikat dengan New
York-nya juga memegang peranan penting. Bila dipakai periodisasi sejarah seni
rupa modern barat menurut Canaday, mulai dari David dengan aliran
neoklasikisme, romantisisme kelompok Barbinson, realisme, impresionisme.
Kemudian disusul dengan munculnya aneka ragam gaya lukisan abad ke 20 seperti
fauvisme, Die Bruke, Der Balu Reiter, kubisme, suprematisme, obyektivitas baru,
optical art, neo-dadaisme, dan sebagainya.
Kemudian di Inggris
dan Amerika Serikat lahir pop-Art, yakni untuk menyebut kecendrungan
internasional diantara pelukis dan pematung yang mengembalikan ide-ide mereka
ke dunia obyek yang bisa diraba, sebagai reaksi terhadap semua jenis yang
abstrak.Kadang juga pop-art disebut realisme baru.Aliran ini menggambarkan
kecendrungan menggunakan benda-benda seperti boneka, mesin-mesin, botol dan
kaleng minuman serta barang rongsokan.
Ditinjau dari
penggunaan material atau media pengungkapan nilai-nilai ide ekspresi estetis,
sesuai denga tuntutan zamannya.Seniman-seniman kreatif telah memanfaatkan dan
mengeksploitasi bahan dan teknik-teknik baru hasil kemajuan ilmu dan teknologi
abad ke 20. Seni lukis modern merupakan ekspresi estetis dari segala macam ide
yang bisa diwujudkan oleh pelukis dalam bentuk-bentuk yang kongkrit dimana
kebebasan serta sikap bathin pelukis sangat menentukan proses pembuatan
lukisan.
Sesudah pop-art,
berkembang pula aliran baru yang dikenal dengan nama environtment-art
dan happening-art, sebagai penemuan dan pembaharuan akibat perkembangan
teknologi yang mau tidak mau membawa pengaruh besar di bidang seni rupa.
BAB II
ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA MODERN
A. Aliran
Klasikisme
Adalah aliran pemikiran yang
muncul di Eropa yang ditandai dengan gaya arsitektur klasik Eropa sekitar tahun
3000 SM ( jaman Yunani ) sampai abad ke – 17 dan 18 ( Jaman Barok dan Rokoko )
dan aliran ini memberi pengaruh kuat kepada kebudayaan saat itu secara
keseluruhan. Disebut dengan
klasik ini karena berorientasi pada kejayaan dan kemegahan gaya klasik
Yunani-Romawi Kuno. Aliran ini sering lebih popular disebut “ISTANA CENTRIS”
Pengulangan gaya arsitektur
yang dimulai pada abad ke – 18 di Eropa membuktikan bahwa arsitektur klasik
masih diminati dan dianggap sebagai karya bermutu tinggi, sehingga gaya
arsitektur baru pada jaman itu seakan tenggelam karena tidak memiliki ciri kuat
jika dibanding dengan gaya aliran klasikisme.
Pengulangan gaya arsitektur
klasik secara utuh atau dominan disebut dengan Neo-klasikisme. Dengan kata
lain, Neoklasik adalah gaya arsitektur klasik yang dimunculkan kembali sesudah
jaman klasik meskipun dengan konstruksi, material dan kadang fungsi yang
berbeda, hal ini disebabkan karena kebutuhan orang akan bangunan dan teknologi
yang semakin maju.
Adapun beberapa ciri
bangunan ataupun karya seni aliran klasikisme antara lain :
a) Dibuat
– buat dan berlebihan
b) Indah
dan molek
c) Dekoratif
d) Generalisme
( lazim dan umum )
e) Kemegahan
f) Idealisme
dan homosentris
g) Rasio menjadi titik tolak seni
h) Berkaitan dengan perasaan seseorang
i) Mendambakan yang sangat harmonis
j) Berusaha
memikat hati
Aliran
ini berkembang pada abad 19 di Perancis. Ciri-ciri seni
klasikisme antara lain :
- Dibuat-Buat Dan Berlebihan;
- Indah Dan Molek;
3.
Dekoratif.
Aliran
klasikisme mengacu pada kebudayaan Yunani Klasik dan
Romawi Klasik. Tokoh – tokoh yang
berperan penting dalam aliran klasikisme adalah : Watten, Vigee
Lebrun

Fragonard Marisot
Boucher
.

Lukisan karya Vigee Lebrun

Lukisan karya Fragonard Marisot Boucher
B.
Aliran Romantik
Aliran Romantik
merupakan pemberontakan
terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada
alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki
perasaan dan emosi.
- Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
ü
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang
(sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
ü
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
ü
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
ü
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
- Ciri-ciri aliran Romantis :
ü
Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan
emosional.
ü
Penuh gerak dan dinamis.
ü
Warna bersifat kontras dan meriah.
ü
Pengaturan komposisi dinamis.
ü
Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
ü
Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokohnya
antara lain

Eugene Delacroix

Theodore Gericault
Jean Baptiste

Jean Francois Millet
Tokoh yang
betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme
adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT
MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga
aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy
yang dahsyat.
C.
Aliran Realisme
Adalah aliran yang
berusaha untuk menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam
kehidupan sehari – hari tanpa adanya tambahan embel – embel atau interpretasi
tertentu.
Aliran ini bermula
di Perancis pad pertengahan abad ke – 19. Namun sebenarnya karya dengan ide
realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di Kota Lothal (
sekarang India )
Realisme menjadi
terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis, sebagai reaksi terhadap paham romantisme, yang lebih dulu mapan. Gerakan ini
berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik dan demokrasi.
Realisme merupakan
aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk
menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari
Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH
KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis
sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata).
Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu
dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave
Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang
kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit
seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh :

Jean
Francois - Millet
Honore
Daumier.
Pada tahun 1840
hingga 1880, aliran realisme mendominasi seni rupa dan sastra di Perancis,
Inggris dan Amerika Serikat. Seniman – seniman realis yang terkenal adalah
Gustave Courbet dan Jean Francois Millet.
Ciri – ciri dari aliran realisme adalah :
a) Berusaha menampilkan kehidupan sehari – hari
dari karakter, suasana, dilema dan objek ( Verisimilitude )
b) Mengabaikan
drama – drama teaterikal
c) Mengabaikan
subjek – subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas dan bentuk – bentuk
klasik
d) Jujur
dan tidak ada manipulasi
e) Menolak
idealisme
BAB III
KESIMPULAN
Bahwa
;
1)
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu
adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran
seni rupa. Jadi seni rupa modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan
hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya
seni rupa pembaruan.
2)
Aliran klasikisme
adalah aliran yang berorientasi pada kejayaan dan kemegahan gaya klasik
Yunani-Romawi Kuno. Aliran ini sering lebih popular disebut “ISTANA CENTRIS”
3)
Aliran Romantik adalah aliran yang mengajak kembali
pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga
memiliki perasaan dan emosi.
4)
Aliran Realisme adalah aliran yang berusaha untuk
menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari
– hari tanpa adanya tambahan embel – embel atau interpretasi tertentu.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar